BUNG KARNO; Kepada Bangsaku, Erka
Judul/Title: Bung Karno: Kepada Bangsaku
Penulis/Author: Erka
Penerbit/Publisher: Aneka SemarangEdisi/Edition: 1978
Halaman/Pages: 202
Dimensi/Dimension: 10 x 16 x 1cm
Sampul/Cover: Paperback
Bahasa/Language: Indonesia
Kategori/Category: Dijual/For Sale
Harga Jual/Sale Price: Rp. 40.000
Call No.: 920/Erk/b/C.1
Status: Ada/Available
***
Hidup memang aneh! Kadang-kadang terasa betapa jauh kenyataan dari impian. Maka seseorang harus mau dan berani menghadapi kenyataan-kenyataan yang ada. Kendati kenyataan itu pahit adanya dan tak pernah diharapkan. Namun tak jarang, pada suatu ketika seseorang mendapatkan kemanisan hidup yang tak pernah didambakannya.
Orang bilang itu adalah nasib. Adalah Takdir, bila seseorang bernasib jelek, bernasib sengsara, menjadi papa, miskin atau juga suatu ketika berubah menjadi pegawai, menteri, jendral bahkan raja ataupun kaisar.
Jadi hidup merupakan suatu kenyataan bukan sekedar angan-angan dari impian saja.
Adalah dia seorang bocah dengan nama kelahiran Kusno. Lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901. Dan kelahirannya disambut oleh fajar menyingsing di ufuk timur. Maka anak itu juga disebut putra Sang Fajar.
Kesederhanaanya menyertai kelahirannya. Bukan karena mengalami pola hidup sederhana seperti yang sedang dianjurkan oleh pemerintah masa kini, tapi memang kesederhanaan yang karena disebabkan keadaan yang benar-benar tidak mampu, bagi kedua orang tua si bayi.
***
Hidup memang aneh! Kadang-kadang terasa betapa jauh kenyataan dari impian. Maka seseorang harus mau dan berani menghadapi kenyataan-kenyataan yang ada. Kendati kenyataan itu pahit adanya dan tak pernah diharapkan. Namun tak jarang, pada suatu ketika seseorang mendapatkan kemanisan hidup yang tak pernah didambakannya.
Orang bilang itu adalah nasib. Adalah Takdir, bila seseorang bernasib jelek, bernasib sengsara, menjadi papa, miskin atau juga suatu ketika berubah menjadi pegawai, menteri, jendral bahkan raja ataupun kaisar.
Jadi hidup merupakan suatu kenyataan bukan sekedar angan-angan dari impian saja.
Adalah dia seorang bocah dengan nama kelahiran Kusno. Lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901. Dan kelahirannya disambut oleh fajar menyingsing di ufuk timur. Maka anak itu juga disebut putra Sang Fajar.
Kesederhanaanya menyertai kelahirannya. Bukan karena mengalami pola hidup sederhana seperti yang sedang dianjurkan oleh pemerintah masa kini, tapi memang kesederhanaan yang karena disebabkan keadaan yang benar-benar tidak mampu, bagi kedua orang tua si bayi.
Komentar
Posting Komentar