Melepaskan


Akhirnya kami memutuskan bahwa Openboooks juga akan menjual sebagian koleksi bukunya. Ketika merencanakan membuka perpustakaan ini, tidak terlintas untuk juga menjual buku-buku itu. Kami berpikir bahwa teramat sayang jika buku di perpustakaan kami dijual. Pertimbangan sederhananya adalah bahwa buku-buku itu belum tentu ada cetak ulangnya dan dengan demikian jika kami jual, maka belum tentu kami dan orang lain bisa membaca isi buku itu. Pertimbangan lainnya yang agak ideal bahwa salah satu maksud membuka perpustakaan ini adalah untuk berbagi. Mengingat bahwa harga buku mahal dan banyak yang tak terbeli. Dengan membuka Openboooks, kami berharap orang-orang yang membutuhkan buku bisa membacanya dengan gratis atau dengan biaya rendah.

Lantas apa yang membuat kami sampai pada keputusan itu? Awalnya karena ada orang-orang yang menghubungi kami yang membutuhkan buku-buku tersebut. Hal ini membuat kami berpikir panjang dan belajar banyak. Belajar dari perjalanan hidup bahwa selalu ada datang-pergi, ada perjumpaan-perpisahan dan kelahiran-kematian. Cepat atau lambat akan tiba saatnya kita akan kehilangan semuanya -- kala maut menjemput. Karena itu dalam rangka belajar melepaskan sesuatu yang berharga, maka diambillah keputusan itu: melepaskan buku-buku kami. Lagi pula buku-buku kami sebenarnya bukan benar-benar buku kami: semua adalah titipan dari Sang Maha Pemberi.

Jadilah saat ini kami juga menjual buku-buku kami. Atau tepatnya belajar melepaskan buku-buku kami. Yang namanya belajar, tentu ada tahap-tahapnya, karena itu, untuk sementara tidak semua buku dijual dengan pertimbangan bahwa buku-buku itu masih bermanfaat bagi kami, kerabat dan sahabat kami. Dari sekitar 5 ribuan buku koleksi kami, mungkin kami sisihkan 500 buku untuk disimpan. Sekarang kami punya PR baru yaitu memilih buku-buku mana saja yang akan dilepas untuk meniti perjalanannya. Ya, kami percaya bahwa masing-masing buku punya perjalanannya sendiri.

Komentar

Postingan Populer