Siddharta


[Siddharta/Herman Hesse; terjemahan Inggris oleh Hilda Rosner; penerjemah Asbari Nurpatria Krisna. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti; Cet. 1, 1987; 111 hlm: 19cm]

Soping, 14 Juli 1991. Demikian coretan tangan yang tertera pada halaman pertama buku itu -- tanggal aku membeli buku itu di Pasar buku, Soping, Yogya. Tapi baru hari ini aku benar-benar membacanya. Satu hari langsung tamat. Padahal waktu pertama kali membacanya, pada tahun 1991 [dan beberapa kali lagi setelah itu], baru dapat beberapa halaman aku sudah jenuh. Tertatih-tatih membacanya. Buku yang sulit dimengerti, pikirku saat itu. Tapi membacanya kali ini, pada setiap halaman buku itu terasa "berbunyi nyaring".

FAVE QUOTES
Dan semua suara ini, semua tujuan, semua kerinduan, semua kesedihan, semua kesenangan, semua baik dan jahat, semua itu bersama adalah dunia. Semua itu adalah arus peristiwa, musik kehidupan... kemudian nyanyian agung seribu suara terdiri dari satu kata: Om -- kesempurnaan.

"Bila seseorang sedang mencari," kata Siddhartha, "terjadi dengan sangat mudahnya bahwa dia hanya melihat hal yang sedang ia cari; bahwa dia tidak dapat memperoleh sesuatu, tidak dapat menyerap sesuatu, karena dia hanya memikirkan hal yang sedang dia cari, karena dia mempunyai tujuan, karena dia dihantui tujuannya. Mencari berarti: memiliki tujuan, tetapi menemukan berarti: menjadi bebas, menjadi mau menerima, tidak mempunyai tujuan."

"... Aku telah memiliki banyak pikiran, tetapi akan sulit bagiku menuturkan kepadamu tentang pikiran-pikiran itu. Tetapi inilah salah satu pikiran yang mengesankan aku, Govinda. Kebijaksanaan tidak dapat dikomunikasikan. Kebijaksanaan yang oleh orang bijak dicoba dikomunikasikan selalu kedengarannya tolol."

Karena itu, tampak olehku bahwa segala sesuatu yang ada adalah baik -- baik hidup maupun mati, baik dosa maupun kesucian, baik kebijaksanaan maupun kebodohan. Segala sesuatu itu perlu, segala sesuatu itu hanya membutuhkan persetujuanku, pembenaranku, pengertianku yang penuh cinta; kemudian semua baik bersamaku dan tidak ada yang dapat menjahati aku. Aku telah belajar melalui tubuh dan jiwaku bahwa perlu bagiku untuk berbuat dosa, bahwa aku memerlukan percabulan, bahwa aku harus berusaha keras mendapatan kekayaan dan mengalami kemuakan dan keputusasaan yang luar biasa supaya dapat belajar untuk tidak melawan semua itu...

Dia melihat semua bentuk dan wajah ini saling mengait dalam seribu hubungan, semua saling membantu, mencinta, membenci, dan saling menghancurkan, dan lahir menjadi baru. Masing-masing adalah mahluk hidup, bernafsu, contoh yang menyakitkan dari semua yang fana ini. Tidak ada diantara mereka mati, mereka hanya berubah, selalu lahir kembali, dan terus-menerus mempunyai muka baru: hanya waktu saja berdiri di antara satu wajah dan wajah lainnya.

Komentar

Postingan Populer